Profil Desa Grogolbeningsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Grogolbeningsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Grogolbeningsari

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Grogolbeningsari, Kecamatan Petanahan, Kebumen. Menjelajahi potensi wisata pantai, kekuatan sektor agraris dan bahari, struktur pemerintahan, serta dinamika sosial masyarakat di pesisir selatan Jawa Tengah yang terus berkembang.

  • Lokasi Pesisir Strategis

    Berada langsung di tepi Samudra Hindia dengan akses ke Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) yang membuka potensi besar untuk pariwisata dan ekonomi.

  • Ekonomi Berbasis Ganda

    Kekuatan ekonomi desa bertumpu pada dua sektor utama, yakni pertanian di lahan subur dan perikanan tangkap di sepanjang garis pantainya.

  • Masyarakat Adaptif

    Memiliki struktur sosial yang dinamis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan, baik dalam mengelola sumber daya alam maupun menyambut peluang baru di sektor pariwisata.

Pasang Disini

Desa Grogolbeningsari, sebuah wilayah di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menampilkan wajah pesisir selatan yang dinamis. Berada tepat di bibir Samudra Hindia, desa ini tidak hanya menjadi tempat bermukim bagi ribuan warganya, tetapi juga merupakan kanvas kehidupan di mana potensi agraris dan bahari berpadu secara harmonis. Dengan posisinya yang strategis, didukung oleh infrastruktur yang terus berkembang, Grogolbeningsari menjadi salah satu desa pesisir yang memiliki prospek cerah untuk masa depan, menyeimbangkan tradisi agraris dengan peluang ekonomi dari sektor kelautan dan pariwisata.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Grogolbeningsari terletak di bagian selatan Kabupaten Kebumen, berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Lokasinya yang berada di tepi laut menjadikan topografi wilayah ini didominasi oleh dataran rendah pesisir dengan karakteristik tanah berpasir. Keberadaan Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) yang melintasi dekat wilayah ini menjadi arteri vital yang menghubungkan desa dengan pusat-pusat ekonomi lainnya di sepanjang pesisir selatan Jawa.

Luas wilayah Desa Grogolbeningsari tercatat sekitar 2,83 kilometer persegi. Wilayah ini terbagi menjadi beberapa dusun atau pedukuhan yang menjadi pusat pemukiman warga. Berdasarkan data terakhir yang tersedia, jumlah penduduk Desa Grogolbeningsari mencapai sekitar 4.700 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 1.660 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat pemukiman yang cukup padat untuk sebuah desa pesisir.

Batas-batas administratif Desa Grogolbeningsari ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Karangduwur dan Desa Grujugan.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Karanggadung.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Tegalretno.

Batas wilayah yang jelas ini mendefinisikan ruang gerak administratif dan sosial masyarakat, sekaligus menentukan corak pemanfaatan lahan yang berbeda-beda, dari lahan pertanian di sisi utara hingga kawasan pantai produktif di sisi selatan.

Struktur Pemerintahan dan Administrasi

Roda pemerintahan di Desa Grogolbeningsari dijalankan oleh sebuah struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Kepala Desa, yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), kepala seksi (kasi), dan kepala dusun.

Pemerintah Desa Grogolbeningsari berkantor di balai desa yang berfungsi sebagai pusat pelayanan administrasi bagi warga. Pelayanan yang diberikan mencakup urusan kependudukan, perizinan skala desa, serta penyaluran program-program bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Fokus utama pemerintah desa saat ini ialah mengoptimalkan potensi lokal melalui alokasi Dana Desa yang transparan dan akuntabel. Prioritas pembangunan diarahkan pada perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan desa, drainase, serta fasilitas umum yang menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga. Visi pemerintah desa sejalan dengan upaya menjadikan Grogolbeningsari sebagai desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.

Potensi Ekonomi: Dari Sawah Hingga Laut

Kekuatan ekonomi Desa Grogolbeningsari bertumpu pada dua pilar utama, yaitu sektor pertanian dan sektor kelautan atau perikanan. Dualisme potensi ini menjadi keunggulan komparatif yang jarang dimiliki desa lain, memberikan ketahanan ekonomi yang lebih solid bagi masyarakatnya.

Sektor pertanian menjadi tulang punggung bagi sebagian besar warga yang bermukim di bagian utara desa, menjauhi garis pantai. Lahan sawah yang terhampar subur di wilayah ini mayoritas ditanami padi. Sistem irigasi yang cukup memadai memungkinkan petani untuk melakukan panen lebih dari satu kali dalam setahun. Selain padi, komoditas palawija seperti jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian juga banyak dibudidayakan sebagai tanaman selingan, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi para petani. Aktivitas pertanian tidak hanya menyediakan bahan pangan untuk konsumsi lokal, tetapi juga menjadi komoditas yang dijual ke pasar-pasar terdekat di wilayah Kecamatan Petanahan dan sekitarnya.

Di sisi selatan, denyut ekonomi digerakkan oleh aktivitas bahari. Mayoritas warga yang tinggal di dekat pantai berprofesi sebagai nelayan. Mereka melaut setiap hari dengan menggunakan perahu-perahu tradisional untuk menangkap ikan. Hasil tangkapan yang umum didapat antara lain ikan bawal, layur, dan berbagai jenis ikan demersal lainnya. Hasil laut ini sebagian besar dijual dalam kondisi segar kepada para tengkulak atau pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terdekat. Selain perikanan tangkap, berkembang pula usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil laut, seperti pembuatan ikan asin dan kerupuk ikan, yang memberikan nilai tambah dan membuka lapangan kerja bagi ibu-ibu rumah tangga.

Daya Tarik Wisata Pesisir

Sebagai desa yang berada di garis pantai selatan, Grogolbeningsari dianugerahi bentang alam pesisir yang indah. Pantai di wilayah ini memiliki karakteristik pasir hitam yang lembut dan luas, dengan ombak Samudra Hindia yang khas. Pemandangan matahari terbenam menjadi salah satu atraksi utama yang menarik pengunjung, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Meskipun belum dikelola secara profesional sebagai objek wisata besar, pantai di Grogolbeningsari telah menjadi tujuan rekreasi lokal bagi masyarakat Kebumen dan sekitarnya.

Beberapa warung sederhana yang dikelola oleh warga lokal telah berdiri di sepanjang bibir pantai, menyajikan aneka hidangan laut segar dan minuman kelapa muda. Keberadaan warung-warung ini memberikan sentuhan ekonomi pariwisata skala kecil yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Potensi pengembangan wisata di desa ini sangat besar, terutama dengan adanya dukungan infrastruktur JLSS. Ke depan, pengembangan fasilitas seperti area parkir yang lebih tertata, toilet umum, dan spot-spot foto yang menarik dapat meningkatkan daya tarik pantai Grogolbeningsari. Dengan pengelolaan yang baik, sektor pariwisata dapat menjadi mesin penggerak ekonomi ketiga bagi desa, melengkapi sektor pertanian dan perikanan yang sudah mapan.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Grogolbeningsari hidup dalam tatanan sosial yang relatif homogen, dengan mayoritas penduduknya merupakan suku Jawa yang memegang teguh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Tradisi ini tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum secara swadaya, serta acara hajatan atau upacara keagamaan. Kehidupan beragama, yang didominasi oleh Islam, berjalan harmonis dan menjadi landasan moral dalam interaksi sosial sehari-hari.

Dinamika sosial masyarakat sangat dipengaruhi oleh profesi yang mereka geluti. Komunitas petani dan nelayan memiliki ritme kerja dan interaksi sosial yang khas. Meskipun berbeda, kedua komunitas ini hidup berdampingan secara damai dan saling melengkapi. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani (gapoktan), kelompok nelayan, serta organisasi kepemudaan seperti karang taruna aktif berperan dalam pembangunan desa. Lembaga-lembaga ini menjadi wadah aspirasi dan partisipasi warga dalam merencanakan serta melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi kemajuan bersama.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Di tengah potensi besar yang dimilikinya, Desa Grogolbeningsari juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Di sektor pertanian, tantangan klasik seperti fluktuasi harga gabah, serangan hama, dan dampak perubahan iklim masih menjadi isu yang perlu diantisipasi. Di sektor kelautan, nelayan sering kali berhadapan dengan ketidakpastian hasil tangkapan, cuaca buruk, dan keterbatasan teknologi penangkapan ikan. Ancaman abrasi pantai juga menjadi isu lingkungan serius yang dapat menggerus lahan produktif dan pemukiman warga di masa depan.

Namun prospek masa depan Desa Grogolbeningsari tampak sangat menjanjikan. Pembangunan infrastruktur, terutama JLSS, membuka koridor ekonomi baru dan mempermudah aksesibilitas menuju desa. Hal ini menciptakan peluang besar untuk pengembangan sektor pariwisata secara lebih serius. Pemerintah desa bersama masyarakat dapat merancang konsep ekowisata atau wisata bahari berbasis komunitas yang tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya lokal. Diversifikasi usaha di sektor UMKM, terutama pengolahan hasil pertanian dan perikanan menjadi produk bernilai jual tinggi, juga menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, Grogolbeningsari memiliki kapasitas untuk bertransformasi menjadi desa pesisir yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Desa Grogolbeningsari merupakan representasi nyata dari kekayaan sumber daya yang dimiliki pesisir selatan Kabupaten Kebumen. Desa ini hidup dari harmoni antara lahan pertanian yang subur dan samudra yang kaya akan hasil laut. Dengan pemerintahan yang proaktif, masyarakat yang adaptif, dan lokasi yang strategis, Grogolbeningsari tidak hanya sekadar entitas administratif, tetapi juga sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang terus bergerak maju. Tantangan yang ada bukanlah halangan, melainkan pemacu untuk berinovasi dan berbenah, memastikan bahwa denyut nadi kehidupan di Grogolbeningsari akan terus berdetak kencang menuju masa depan yang lebih cerah.